aku tersesat.. dan hanya punya kenangan kita di saku bajuku..
mencoba berjalan dan hanya menemukan angin dan matahari
aku masih berdiri, berteriak pada alam,
mencaci perasaan sendiri dan beradu dengan bayangan
aku sudah lelah menulis pada langit malam
meskipun bintang-bintang itu masih selalu menemani, tersenyum
aku tak tau lagi apa yang dibisikkan fajar setiap pagi..
dan nyanyian senja yang sering mengantar kita terbenam
masih ingat saat kita menemukan pelangi?
kuambil satu warnanya untukmu..
masih ingat kenapa aku mencurinya?
agar kau selalu ingat bahwa kita telah merubah kenyataan
dan setiap kali orang lain mengeluh tentang warna pelangi yang hilang,
kau akan segera mencariku dalam tumpukan memorimu..
namun kenyataan itu telah menjatuhkan karmanya padaku..
dia mencurimu dariku..
bahkan berpesan padaku “jangan melakukannya lagi...”
aku tak paham mengapa setiap perbuatan yang menantang kenyataan
harus berakhir dengan menjadi korban kenyataan itu sendiri..
apa kenyataan tidak bisa sedikit memberikan kelonggaran?
sepertinya tidak..
karena jika iya, sekarang aku tak mungkin tersesat
dengan hanya berbekal kenangan kita di saku bajuku..
No comments:
Post a Comment
mind sharing your thoughts? :)